:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/31426/original/yahoo-mail-130822b.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Yahoo ternyata masih memindai email penggunanya untuk dijual ke pengiklan. Padahal, praktik ini sudah ditinggalkan sejak lama oleh perusahaan teknologi, demikian menurut laporan The Wall Street Journal.
Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Kamis (30/8/2018), pemilik baru Yahoo, Oath, tengah dalam proses pembicaraan dengan pengiklan untuk menyediakan sebuah layanan yang mampu menganalisa inbox pengguna Yahoo Mail guna mendapatkan data mereka.
Kepada media, Oath hanya menyebut, platform tersebut bakal memindai email-email promosi dari pelaku retail. Selain itu, pengguna juga punya opsi untuk tidak mengaktifkan fitur ini.
Oath menyebut, email merupakan sistem yang sangat mahal dan pengguna tidak bisa berharap bakal mendapatkan layanan gratisan tanpa timbal balik apapun.
Menurut Oath, pengguna Yahoo Mail premium yang dikenai biaya USD 3,49 per bulan juga merupakan subjek dari analisa ini.
Oath diketahui menggunakan algoritma untuk mengurutkan email Yahoo berdasarkan preferensi konsumen yang berbeda serta menempatkan cookie yang mampu menunjukkan iklan serupa di kemudian hari.
Misalnya, pengguna yang sering membeli tiket pesawat akan diberi label tertentu oleh algoritma Oath. Pengguna lain yang sering pakai layanan Lyft akan dikategorikan sebagai wiraswasta, dan lain-lain.
Dari data ini, pengiklan bisa menargetkan kelompok pengguna ini ketika hendak jualan produk. Oath menjanjikan seluruh email personal Yahoo Mail tidak akan ikut dipindai ataupun diberikan ke pengiklan.
from Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2wridh8
No comments:
Post a Comment