Liputan6.com, Jakarta - Plt. Kepala Biro Humas Kemkominfo, Ferdinandus Setu, mengungkapkan pihaknya sedang dalam proses untuk mencari kebenaran di balik beredarnya foto Ratna Sarumpaet, yang sebelumnya disebut dianiaya.
Kabar tentang penganiayaan dirinya menyebar di ranah internet, hingga memunculkan argumentasi di masyarakat.
Pria yang disapa Nando itu mengungkapkan pihaknya tidak segan menindak orang yang menyebarkan hoaks.
Untuk penindakan ini, katanya, bisa dibawa ke jalur hukum melalui kerja sama dengan pihak kepolisian.
Kemkominfo sendiri telah menerima sejumlah laporan terkait hoaks penganiayaan aktivis tersebut di internet.
"Kami sudah terima beberapa laporan dan serius menanggapinya. Kalau gambarnya nanti kesimpulannya hoaks, dan cocok dengan penyidikan mereka (kepolisian), baru ditindak. Jika terbukti hoaks, maka pelakunya bisa ditindak," tutur Nando.
Di sisi lain, Ratna Sarumpaet akhirnya mengonfirmasi penganiayaan dirinya. Ia telah mengakui bahwa penganiayaan dirinya adalah bohong dan menyampaikan permintaan maaf kepada berbagai pihak, termasuk Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, atas pembelaannya terhadap Ratna Sarumpaet.
"Saya memohon maaf kepada pak Prabowo Subianto yang kemarin tulus membela kebohongan yang saya buat. Saya tidak tahu apa rencana Tuhan dan berjani akan memperbaiki," kata Ratna Sarumpaet dalam jumpa pers di kediamannya, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Tak hanya kepada Prabowo, permintaan maaf juga disampaikan Ratna kepada Amien Rais. Dia berharap dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini.
"Saya memohon maaf kepada Pak Amien (Rais), yang dengan sabar mendengar kebohongan saya kemarin. Saya berharap Tuhan memberi kekuatan atas kejadian ini. Aku juga minta maaf kepada semua pihak yang terkena dampak ini" kata Ratna Sarumpaet.
from Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2IziCTz
No comments:
Post a Comment