Pages

Tuesday, October 23, 2018

Polycom Pede Bisnis Solusi Video Conference Akan Terus Tumbuh

Liputan6.com, Jakarta - Polycom optimistis bisnis teknologi komunikasi serta kolaborasi konten, suara dan videonya akan semakin baik di Indonesia.

Hal ini disebabkan sejumlah tantangan yang ditemui di masa lampau perlahan sudah bisa diatasi.

Dijelaskan Vice President for Polycom in India, SAARC & SEA, Minhaj Zia, setidaknya ada dua tantangan yang dihadapi selama berbisnis 15 tahun terakhir di Indonesia. Keduanya adalah jaringan internet dan aspek budaya.

Beberapa tahun lalu, konektivitas jaringan internet dan kualitasnya masih menjadi kendala.

Hal ini disebabkan produk-produk Polycom, dalam hal ini, perangkat video conferencing, membutuhkan internet untuk bisa terhubung dan digunakan.

Namun, kini seiring dengan pembangunan infrastuktur internet di Tanah Air, hal tersebut perlahan bukan lagi kedala.

“Jaringan internet dan biayanya dahulu masih menjadi salah satu tantangan, terutama di wilayah pelosok. Namun, sekarang iti bukan lagi tantangan karena kualitas internet semakin baik dan harganya pun semakin murah,” ungkap Minhaj kepda sejumlah media saat ditemui di kawasan Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Dari segi aspek budaya, katanya, kini orang-orang sudah mulai berani tampil di depan kamera dan banyak orang.

Hal tersebut bisa dilihat dengan aktifnya para generasi muda membagikan foto dan video mereka di ranah internet.

“Sekarang generasi muda berani tampil di depan kamera, terlebih lagi adopsi teknologi juga menuntut demikian. Saat ini kualitas gambar pun sudah lebih baik,” ujar Minhaj.

Lebih lanjut, Minhaj menjelaskan ada beberapa faktor yang mendorong maraknya pengadopsian perangkat kolaborasi semacam video conferencing di Indonesia.

Selain infrastruktur jaringan internet yang lebih baik, termasuk berkat proyek Palapa Ring, juga disebabkan kebutuhan untuk mengatasi kendala geografis.

Wilayah geografis Indonesia yang luas, membuat kebutuhan video conferencing semakin meningkat karena bisa mengatasi pertemuan-pertemuan tatap muka secara langsung dari berbagai tempat.

Video conferencing ideal untuk kondisi wilayah geografis luas seperti Indonesia,” sambung Minhaj.

Meningkatkan gaya hidup mobile juga menjadi faktor pendukung lain. Berdasarkan data We Are Social 2018, Hootsuite, sebanyak 81 persen akses internet dilakukan melalui smartphone.

“Gaya hidup yang selalu terkoneksi dengan perangkat,dan mobilitas tinggi di Indonesia menjadi kunci diterimanya pengadopsian model kerja bergerak maupun ruang kerja kolaboratif jarak jauh dengan baik. Oleh sebab itu, layanan kami di Indonesia banyak yang wireless agar mendukung gaya hidup mobile tersebut,” kata Minhaj.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2SeN8GO

No comments:

Post a Comment