Liputan6.com, Jakarta - Imbas dari kasus pelecehan seksual yang terjadi di Google, ribuan karyawan perusahaan di beberapa negara serentak melakukan aksi walk out dari kantor untuk berdemo.
Aksi walk out tersebut merupakan suara keresahan hati karyawan yang mendesak Google untuk mengubah beberapa peraturan agar dapat melindungi karyawan wanitanya dari tindak pelecehan seksual.
"Ada ribuan dari kami dari beberapa cabang perusahaan, dan kami merasa kini sudah saatnya," begitu isi dari surat karyawan dalam demo tersebut.
Menanggapi aksi walk out besar-besaran ini, CEO Google Sundar Pichai pun buka suara.
"Ini adalah saat-saat sulit. Ada rasa kemarahan dan rasa frustrasi di perusahaan. Kami merasakannya, saya pun demikian," ujar Pichai seperti dikutip via Quartz, Jumat (2/11/2018).
"Perusahaan punya standar yang sangat tinggi, dan memang untuk sekarang kami tidak mencapai harapan kami," tambahnya.
Pichai juga mengungkap telah mengirim memo khusus kepada karyawan kalau Google akan segera mengatasi hal ini.
"Langkah pertama adalah mengakuinya dan meminta maaf soal hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu," terangnya.
Sekadar informasi, sebelumnya salah satu mantan petinggi Google, Andy Rubin disebut-sebut telah diberi uang senilai US$ 90 juta untuk meninggalkan perusahaan.
Uang diberikan agar bapak Android itu menutup mulut atas kasus pelecehan seksual di Google.
Google pun memberikan respons atas pemberitaan The New York Times. Dikonfirmasi Pichai, 48 orang karyawan telah dipecat selama dua tahun terakhir karena diduga terlibat pelecehan seksual di kantor.
Para eksekutif perusahaan pun mengadakan rapat internal dengan seluruh karyawan. Mereka meminta maaf kepada karyawan atas kasus ini dan mencoba menjelaskan bagaimana perusahaan telah menangani kasus Rubin.
from Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2CUguow
No comments:
Post a Comment