Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan dan otomatisasi digadang-gadang sebagai kemajuan dalam kehidupan.
Namun, ini ternyata juga menimbulkan kemunduran, yakni dalam hal kesetaraan upah tenaga kerja, khususnya kalangan perempuan.
Dilansir dari CNBC, Kamis (27/2018/2018), menurut sebuah laporan terbaru dari World Economic Forum, mengindikasikan bahwa pertumbuhan lapangan kerja di industri-industri berkembang, seperti IT dan teknik, merugikan pekerja perempuan. Di mana pada akhirnya, berdampak pada ketidaksetaraan upah.
Kesenjangan upah antar laki-laki dan perempuan secara rata-rata telah menyempit selama beberapa tahun terakhir.
Namun, memang masih butuh waktu panjang sampai kesetaraan tercapai atau perkiraan sejauh ini butuh 202 tahun.
WEF menilai, akibat kehadiran robot, kesetaraan upah ini bisa makin lama terealisasi. Di mana solusinya tak lain dengan menambah jumlah pekerja wanita, agar tingkat upah makin meningkat.
"Kita sedang melihat perubahan struktural besar, yang menurut saya menciptakan hambatan pada upaya menuju kesetaraan gender," kata Direktur Pelaksana dan Kepala Agenda Sosial dan Ekonomi di WEF, Saadia Zahidi.
from Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2EOAECh
No comments:
Post a Comment