Wajib Diketahui, 4 Hal yang Tak Perlu Didonasikan untuk Korban Bencana

Liputan6.com, Jakarta - Para korban bencana memang membutuhkan banyak bantuan di tengah keterbatasan akses dan kebutuhan. Kendati demikian, ada beberapa hal yang wajib untuk diperhatikan terkait barang-barang yang tak perlu didonasi.

Melansir dari Instagram @sekolarelawan, Kamis, (27/12/2018, ada beberapa yang wajib diperhatikan dalam memberikan bantuan kepada korban bencana. Apa saja? Simak rangkuman lengkapnya berikut ini.

1. Pakaian Bekas

Pasti Anda bertanya-tanya mengapa pakaian bekas tak masuk dalam daftar barang yang tak perlu didonasi, mengapa? Pakaian bekas yang disumbangkan terkadang tidak layak pakai seperti kondisinya yang kotor atau bau.

Lokasi bencana bukan tempat untuk 'membuang' baju-baju bekas yang sudah tidak terpakai. Jumlahnya yang banyak seringkali jadi tumpukan sampah.

2. Barang-Barang yang Bercampur

Lokasi korban bencana tak jarang dipenuhi dengan kardus-kardus beragam bentuk dan berat. Isi kardus yang bercampur dengan banyak barang yang disegel banyak isolasi akan menghambat proses kerja di lapangan.

Lebih baik, setiap kardus diisi barang seragam serta dilabeli nama barang yang ada di dalamnya. Ini bakal mempercepat bantuan sampai kepada korban bencana yang membutuhkan.

3. Mi Instan

Tak dapat dipungkiri, lokasi bencana yang kotor dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan para korban bencana. Mendonasikan mi instan hanya akan membuat kondisi mereka semakin menurun.

4. Diri Sendiri

Untuk ambil bagian sebagai relawan bencana, Anda perlu dibekali dengan pengalaman dan banyak informasi. Jika tidak mengantongi dua hal tersebut, ada baiknya jangan terjun ke lokasi karena hanya akan menghambat pekerjaan tim di sana.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Seorang bocah berusia 5 tahun juga jadi korban tsunami. 12 jam terjebak reruntuhan di kawasan Pantai Carita, Banten, sang bocah akhirnya diselamatkan Tim Brimob Polda Banten.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Gaya Hidup Terkini - Tren Fashion, Info Shopping, Menu Kuliner kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2EMje8e