Sementara itu, Peter Lesmana dari Majelis Tinggi Khonghucu Indonesia (MATAKIN) menjelaskan, dalam agama Khonghucu ada banyak penerapan berbakti pada alam.
"Contohnya, jika kita menebang pohon tidak tepat pada waktunya kita tidak berbakti, jika kita memotong hewan tidak tepat pada waktunya kita tidak berbakti. Artinya, jika kita tepat pikir pada waktunya, maka keberlanjutan alam terus terjaga," katanya.
Senada dengan tokoh keberagaman dan hutan Nyoman Udayana Sangging, menurutnya keberagaman hutan sangat luas. Selain flora dan fauna, juga keberagaman bahasa dan budaya masyarakat di dalamnya.
"Hutan perlu dijaga sebab selain sebagai paru-paru dunia, juga memberikan banyak hasil bagi kita," tegasnya.
from Berita Gaya Hidup Terkini - Tren Fashion, Info Shopping, Menu Kuliner kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2WM9Ac8
No comments:
Post a Comment