Liputan6.com, Jakarta - Di Ramadan ini, kita berpuasa menahan lapar dan haus. Selain itu ada sejumlah hal lain yang membuat diri kita diuji selama berpuasa. Salah satunya menahan godaan untuk menggunakan kantong plastik sekali pakai atau memakai sedotan plastik saat minum.
Hal ini dilakukan demi kebaikan lingkungan kita. Bahkan agama pun mengajarkannya. Dalam hal ini organisasi Islam, Nahdatul Ulama (NU) termasuk sangat aktif dalam menangani masalah sampah, terutama sampah plastik.
"Kita ikut prihatin terhadap merebaknya sampah plastik, sehingga kita di NU memutuskan untuk perlu berkontribusi dalam upaya mengurangi sampah plastik," ujar Fitria Aryani selaku Direktur Bank Sampah Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim PBNU di dalam diskusi bertajuk #PantangPlastik Dimulai Dari Meja Kita, di Burgreens, Jakarta Pusat, Selasa 28 Mei 2019.
Karena itu usaha yang dilakukan Greenpeace Indonesia untuk mengurangi sampah plastik mendapat banyak dukungan. Menurut UPP Campaigner Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi, kampanye ini fokus pada penggunaan plastik sekali pakai yang ada di masyarakat.
Meski cukup gencar melakukan kampanye, tetap membutuhkan kontribusi dari pihak terkait untuk bisa mengurangi sampah plastik. Bagi Atha. aspek pemerintah, swasta, dan masyarakat, harus berubah ketika berbicara mengenai sampah plastik.
"Perhatian utamanya adalah dari pihak industri dan pemerintah yang punya pengaruh besar dalam pengelolaan negara ini. Awalnya dari tiap individu, tapi tetap butuh dukungan besar dari dua pihak ini," tutur Atha.
from Berita Gaya Hidup Terkini - Tren Fashion, Info Shopping, Menu Kuliner kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2YUkPzW
No comments:
Post a Comment