Bentuk kegiatan di mana seorang individu atau sebuah organisasi berinvestasi pada bisnis di SEED bernama ‘Farming’.
Seseorang bisa mendapatkan laba atas investasi yang tetap pada proyek-proyek tertentu yang dapat ditukarkan di exchange.
Proyek pertama SEED Farming adalah ‘SEED Blockchain Center’, sebuah gedung berlantai 55 yang akan digunakan untuk kantor pusat SEED pada sebuah lokasi dengan besar 16.600 meter persegi di Sudirman, Jakarta, Indonesia.
Lokasi ini merupakan sebuah kompleks yang terdiri dari kantor, mall, rumah, dan hotel dengan total investasi sebesar US$ 700 juta.
Proyek tersebut akan mulai pembangunan pada 2019 dan akan selesai pada 2023. Informasi dan dokumen tambahan seperti analisis properti, sertifikat dan registrasi tanah, dan bukti-bukti semua dibuka untuk publik di https://ift.tt/2OMugfL;.
Selain SEED Blockchain Center, SEED juga sedang mengembangkan sebuah APP tersentralisasi bernama “Planter”, di mana para pengguna yang jalan, lari, bersepeda, dan naik tangga untuk mengurangi emisi karbon akan dihadiahkan mata uang digital bernama ZERA. Layanan ini akan diluncurkan pada Oktober 2018.
“Siapapun dapat menyelamatkan bumi melalui usaha-usaha ramah lingkungan yang mengurangi emisi karbon. Namun, banyak yang kurang memperhatikan apabila tidak dihargai dengan keuntungan finansial," jelas co-CEO SEED, Young-geun Shin.
"SEED, dengan sistem penghadiahan dan platform bisnis yang menguntungkan, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam aksi-aksi ramah lingkungan," tambahnya.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
No comments:
Post a Comment