Pages

Wednesday, October 24, 2018

4 Tahun Jokowi-JK: Pembangunan Tol Informasi ala Kemkominfo

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki tahun ke empat pemerintahan Joko Widodo -Jusuf Kalla, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terus membangun infrastruktur kawasan perbatasan dan meningkatkan akses informasi di daerah perbatasan.

Langkah ini ditempuh dengan pembangunan "tol informasi", mencakup target membangun 5 ribu Base Transceiver Station (BTS) dan proyek pembangunan jaringan serat optik nasional sepanjang 36 ribu kilometer yakni Palapa Ring.

Pembangunan tol informasi tersebut merupakan salah satu bentuk kebijakan Rudiantara tentang Indonesia-sentris, yang dapat mendorong perbaikan produktivitas bangsa untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan daya saing.

"Bagaimana kita membangun secara Indonesia-sentris, yang mengacu kepada bagaimana membangun kawasan perbatasan, peningkatan akses informasi, serta mendukung ekonomi kreatif dan penanggulangan konten," tutur Rudiantara dalam keterangan resminya, Kamis (25/10/2018).

Menurut Rudiantara, penyediaan BTS di daerah blankspot, khususnya di perbatasan dan pedalaman (lokasi prioritas, tertinggal, terluar dan terdepan/3T) yang belum terlayani akses telekomunikasi seluler, dilakukan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019.

Hingga kuartal ketiga 2018, terdapat lebih dari 306 BTS, serta 2.451 akses internet perbatasan yang telah dibangun oleh Kemkominfo. Pembangunan dipusatkan pada lokasi-lokasi publik seperti Sekolah, Puskesmas, Balai Latihan Kerja, Ruang Publik, Terminal, dan Pos Lintas Batas Negara.

Berdasarkan data, terdapat sekitar 80.000 dari total 226.000 bangunan SD, SMP, dan SMA yang belum punya jaringan internet.

Sekolah yang terhubung (internet) kebanyakan masih menggunakannya untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Itu artinya, penggunaan internet belum maksimal di dalam proses belajar mengajar.

Selain institusi pendidikan, tempat seperti Puskesmas juga didapati sekira 3.000 dari total 10.000 yang belum terhubung dengan internet.

Belum lagi dengan institusi lain di bawah Polri dan TNI, seperti Polsek dan Koramil hingga kantor desa pun disebut masih banyak yang belum dapat jaringan internet.

Nantinya, ketika infrastruktur komunikasi yang terhubung dengan BTS dan Palapa Ring ini selesai, diharapkan Indonesia bisa meningkatkan kualitas hidup warganya ke level lebih tinggi.

Selain itu, untuk dunia pendidikan, pihak sekolah bisa lebih mudah mempublikasikan kepada dunia jika ada penemuan atau prestasi anak didiknya melalui internet.

"Kita dorong affirmative policy-nya ke pendidikan, Puskesmas, dan di kantor desa. Itu semua lintas batas, di Kalimantan, di Papua. Selain di perbatasan, juga di daerah yang termasuk 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) sesuai Perpres No 131/2015," jelas Rudiantara.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2yAl6Nu

No comments:

Post a Comment