:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2759302/original/068640000_1553323269-WhatsApp_Image_2019-03-23_at_12.30.19_PM.jpeg)
“Posisi statistik sangat vital bagi pariwisata. Sebab, statistik ini memberitahukan informasi pergerakan wisatawan. Sekarang ini yang terpenting bagaimana wisman dan wisnus terpotret dengan baik. Dari situ kualitas wisatawan akan terdeteksi dengan baik. Muaranya tentu langkah dan rumusan kebijakan. Kami gembira dengan respon positif stakeholder Sulawesi Tenggara,” kata Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Hariyanto.
Mengenalkan konsep ini, Sistem Statistik Pariwisata hakikatnya terdiri 4 elemen. Ada status wisatawan, industri, investasi tenaga kerja, dan aktivitas para wisatawan. Kesemua elemen ini terkoneksi melalui Neraca Satelit Pariwisata. Lebih lanjut, statistik akan mengenali cakupan produk dan industri pariwisata. Hariyanto menambahkan, daerah membutuhkan penanganan statistik pariwisata.
“Statistik pariwisata memang bukan lagi bicara jumlah, tapi terus mengarah kepada kualitas. Daerah saat ini memang memerlukan pengelolaan sistem statistik pariwisata yang bagus. Kami optimistis, usai workshop ini, para stakeholder pariwisata di Kendari bisa mengenal karakter wisatawannya lebih detail lagi. Mereka bisa menetapkan kebijakan dengan tepat sasaran,” lanjut Hariyanto.
Akurasi data statistik pariwisata berpengaruh kepada kerangka makro ekonomi. Dari situ, bisa diketahui kontribusi pariwisata terhadap PDB. Selain investasi pariwisata, elemen penghitung lainnya seperti spending wisatawan, investasi pemerintah, dan komponen TA/TO. Lebih luas lagi, pariwisata memberi dampak ekonomi melalui total produksi nasional, total upah, hingga pajak.
“Untuk mendapatkan makro ekonomi jelas diperlukan akurasi pengukuran. Di sinilah Sistem Neraca Nasional berperan. Mengacu respon stakeholder Kendari, mereka sangat proaktif. Konsep ini sudah bisa diterapkan di Kendari secara menyeluruh. Mereka sangat kapabel,” jelas Kasubdit Statistik Pariwisata Badan Pusat Statistik (BPS), Rifa Rufiadi.
Melengkapi konsep statistik, formulasi strategi pemasaran pun diberikan. Dasarnya mengacu kepada performansi pariwisata secara global. Mengacu rapor performansi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, rapor kunjungan wisman di 2018 mencapai 15,8 Juta. Angka tersebut tumbuh 12,58% dari 2017. Melalui gambaran rapor itu lalu diturunkan melalui sebuah strategi.
from Berita Gaya Hidup Terkini - Tren Fashion, Info Shopping, Menu Kuliner kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2umlmxa
No comments:
Post a Comment