Dalam salah satu surat yang dikirimkan kepada Ovink-Soer pada awal 1900, Kartini mengungkapkan jika dirinya ingin belajar ke Eropa, termasuk kakak dan adikknya. Kartini ingin menjadi guru, supaya dapat mengajarkan kepada gadis-gadis yang bakal jadi ibu itu lain dari pada pengetahuan, juga arti kasih dan adil, seperti yang sudah ia ketahui dari orang Eropa.
"Bila dengan sebenarnya hendak memajukan peradaban, maka haruslah kecerdasan pikiran dan kecerdasan budi sama-sama dimajukan," tulis Kartini.
Bagi Kartini, perempuan dan ibu merupakan orang yang banyak membantu untuk mempertinggi derajat budi manusia. Dari perempuan atau ibu itulah manusia mendapatkan pendidikannya yang pertama. Dari ibu mereka kemudian belajar merasa, berpikir, dan berkata. Pendidikan pertama itulah, kata Kartini, sangat berpengaruh bagi kehidupan seseorang.
Dalam bagian lain, Kartini menegaskan pendidikan sebagai kewajiban yang mulia dan suci. Seorang pendidik belum selesai jika hanya baru mencerdaskan pikiran saja, tapi juga harus mendidik budi pekerti. Dalam surat yang ditulis kepada Abendanon, Kartini sangat bergembira mendengar jika ada pengajaran bagi gadis Bumiputera (hlm.84).
"Dan pengajaran untuk gadis-gadis itu bukan kepada perempuan itu saja akan mendatangkan rahmat, melainkan kepada masyarakat Bumiputera seluruhnya," tulis Kartini.
from Berita Gaya Hidup Terkini - Tren Fashion, Info Shopping, Menu Kuliner kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2IGmmEI
No comments:
Post a Comment