"WhatsApp tidak bisa mendeteksi isi pesan karena adanya fitur end-to-end encription. Yang kami bisa lihat adalah nomor pengguna. Kami bisa melihat aktivitas pengguna tersebut, apakah perilaku mengirimkan pesannya normal atau abnormal," tutur Victoria di Jakarta, Senin (21/1/2019).
Perilaku abnormal yang dimaksud, misalnya saat pengguna senang meneruskan dan menyebarkan pesan berantai ke berbagai nomor.
Dia menyebut, ratusan engineer di WhatsApp bertugas mengidentifikasi perilaku pengguna WhatsApp di seluruh dunia. Dari situ, WhatsApp akan mendeteksi apakah ada robot yang menjalankan chat.
Dia mencontohkan, di Brasil WhatsApp menghapus 400 ribu akun karena terdeteksi mengirimkan broadcast message berupa spam.
"Ini diidentifikasi oleh tim WhatsApp," tutur Victoria.
Sayangnya, Victoria tidak menyebut, berapa banyak akun WhatsApp orang Indonesia yang sudah dihapus oleh pihaknya.
"Kami belum bisa publikasikan karena masih terlalu awal. Namun di Brasil kami menghapus 400 ribu akun dalam waktu 90 hari sebelum pemilu dilakukan," katanya.
(Shintya Alfian/Jek)
from Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2UIgORg
No comments:
Post a Comment