:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2712772/original/069947500_1548392411-india.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - India kini tengah menyelenggarakan salah satu pemilu terbesar di dunia.
Pasalnya, lebih dari 900 juta orang bakal berpartisipasi dalam Pemilu antara 11 April hingga 19 Mei 2019.
Di tengah meningkatnya kebebasan berpendapat dan berinternet, sejumlah warga India mengatakan tak bisa mengakses internet selama berhari-hari.
Mengutip laman CNN, Sabtu (11/5/2019), sejak pengambilan suara dimulai pada bulan lalu, penghentian akses internet telah dilaporkan di berbagai tempat.
Misalnya Rajasthan, West Bengal, dan Kashmir. Demikian menurut lembaga Software Freedom Law Center (SFLC).
SFLC melaporkan, pada 18 April lalu, otoritas di distrik Srinagar dan Udhampur Khasmir menghentikan akses internet saat pemilihan suara berlangsung. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dan memastikan hukum dan ketertiban.
Juru Bicara Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India Rakesh Maheshwari mengatakan, "pemadaman internet biasanya dilakukan oleh otoritas negara skenario hukum dan ketertiban."
Tren ini pun menimbulkan kekhawatiran besar mengenai komitmen India terhadap kebebasan internet, khususnya di saat pemilu. Padahal, saat pemilu, kebutuhan akses masyarakat atas informasi lebih penting ketimbang biasanya.
Analis SFLC Sukarn Singh Maini mengatakan, penutupan internet mengganggu kehidupan sehari-hari warga di wilayah yang terdampak.
"Demokrasi fungsional tergantung pada kemampuan warga untuk menggunakan kebebasan bicara, termasuk kebebasan mengakses informasi," tutur dia.
from Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2VfeLj5
No comments:
Post a Comment