Teknologi 5G sendiri sudah dipamerkan Telkomsel di gelaran Asian Games 2018.
Di turnamen olahraga bergengsi tersebut, Telkomsel unjuk gigi use case teknologi 5G di sebuah pameran bernama Telkomsel 5G Experience.
Meski 5G siap dipamerkan di Asian Games 2018, bukan berarti Telkomsel siap mengkomersialisasikan teknologi generasi kelima ini.
Menurut Direktur Network Telkomsel, Bob Apriawan, 5G masih dalam tahap demo dan uji coba. Teknologi itu akan benar-benar go live jika memang ekosistem pendukung untuk komersialisasi sudah benar-benar rampung.
Selain itu, Bob juga membeberkan 5G membutuhkan infrastruktur tambahan, seperti Base Station berbasis MIMO hingga perangkat yang mendukung 5G.
Ia menilai, hal ini membutuhkan jaringan yang kuat untuk bisa mengatasi kepadatan perangkat dan mengatasi waktu tunda.
“Kita masih trial 5G, masih terus dilakukan. Namanya kalau mau komersialisasi, ya ekosistemnya harus kuat, jadi harus mengarah ke sana,” kata Bob kepada Tekno Liputan6.com di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (10/8/2018).
Idealnya, ujar Bob, 5G nanti akan komersial pada 2020. Namun, berdasarkan rencana Telkomsel, teknologi ini baru akan siap diimplementasikan pada sektor industri dan mesin pada 2021 atau paling telat pada 2022.
Lantas untuk sekarang, teknologi jaringan mumpuni yang sudah lebih dulu komersial adalah 4,9G. Menurut Bob, Telkomsel akan lebih dulu fokus berupaya memperluas teknologi yang juga disebut 4G+ ini.
“4.9G sudah komersial. Kecepatannya secara teori bisa 1Gbps lebih,” sebut Bob.
Lalu, apa bedanya 4,9G dan 5G? Bob menjelaskan, keduanya berbeda dari sisi infrastruktur dan teknologi.
“4,9G itu semacam improvement dari 4G. 4G ada tiga generasi: LTE biasa, LTE Advanced (4,5G), dan LTE Advanced Pro (4,9G),” tukasnya.
Adapun teknologi 4,9G ini sudah dipasang di wilayah dengan kepadatan tinggi yang ada di kota-kota besar, seperti Gelora Bung Karno (GBK), mal-mal besar, dan tempat publik lain yang membutuhkan demand jaringan lebih banyak.
Sebagai perbandingan, kecepatan unduh 4G berada di kisaran 10 Mbps-150 Mbps dan kecepatan unggah antara 5 Mbps-50 Mbps. Pada segi frekuensi, lebar pita yang dipakai ada di kisaran 1,4 MHz-20 MHz.
Sementara untuk 4,5G, kecepatan unduh bisa mencapai 300 Mbps dengan kisaran lebih luas ke Internet of Things (IoT) di mana perangkat bisa terhubung lebih luas karena tak hanya menghubungkan perangkat seluler.
Adapun pada 4,9G, kecepatan bisa ada di atas 1 Gbps dan waktu tunda atau latensi 2 miliseconds.
from Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2BAJXoC
No comments:
Post a Comment