Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengidentifikasi 60 konten hoaks yang tersebar di internet dan media sosial berkaitan dengan pemilihan legislatif (Pileg) serta pemilihan presiden (Pilpres) dan wakil presiden.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil penelusuran mesin sensor, AIS, periode Agustus hinga Desember 2018.
Dikutip dari keterangan resmi Kemkominfo, Rabu (2/1/2018), penelusuran menggunakan mesin AIS ini dilakukan oleh Sub Direktorat Pengendalian Konten Internet Direktorat Pengendalian Ditjen Aplikasi Informatika.
Mesin tersebut mengidentifikasi jumlah konten hoaks terbanyak ditemukan pada Desember 2108, yakni 16 konten hoaks.
Pada Agustus 2018, ditemukan sebanyak 11 konten hoaks.
Pada bulan ini, beberapa isu hoaks yang beredar adalah foto Dian Sastro dengan tagar ganti presiden, Tiongkok meminta Jokowi menjual Pulau Jawa dan Sumatera, serta Banser mendukung Prabowo-Sandi.
Kemudian, pada September 2018 terdapat 8 konten. Sementara itu, pada Oktober 2018 terdapat 12 dan pada November sebanyak 11 konten hoaks.
Kemkominfo pada Desember 2018 menidentifikasi sebanyak 16 konten hoaks.
Beberapa konten hoaks pada bulan ini adalah Karni Ilyas dipanggil Jokowi karena TV One menyiarkan langsung Reuni Akbar 212, Surat Jokowi meminta dukungan kepada BUMN untuk pemenangan Pilpres 2019, dan pendatang Tiongkok diberi arahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
from Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Ass9J2
No comments:
Post a Comment