Pages

Thursday, April 25, 2019

Jamu Bukti Mentjos, Tempat Nongkrong Orang Tua dan Anak Muda

Liputan6.com, Jakarta - Alunan instrumen gitar bercampur suara ramai obrolan pengunjung di salah satu warung jamu di bilangan Jakarta. Dari luar, warung jamu ini lebih terlihat seperti coffee shop, walau pun isinya berupa minuman tradisional.

Jamu Bukti Mentjos merupakan bukti warung jamu masih eksis hingga kini. Horatius Romuli, generasi ketiga dari warung jamu ini belajar membuat dan meracik jamu dari kakek-nenek dan orangtuanya.

Jamu sendiri merupakan minuman tradisional dari rempah yang dipercaya sejak zaman dulu untuk mengobati penyakit, menjaga kesehatan, maupun kecantikan. Jamu Bukti Mentjos mengolah sendiri jamu-jamunya.

Berbagai macam rempah didatangkan dari Jawa Tengah. Rempah diolah menjadi bubuk jamu siap racik, jamu kemasan, hingga jam siap minum.

Warung jamu ini berdiri sejak 1940-an di Singasari, Solo. Kakek-nenek Horatius kemudian pindah ke Jakarta pada 1950 dan membuka warung jamunya.

"Nenek saya itu bikin jamu. Ada tetangga anaknya diare dibikinin jamu, berhenti diarenya. Ada yang batuk-batuk, dibuatin, sembuh batuknya. Kok jamunya terbukti manjur? Jadi, namanya Jamu Bukti," kata Horatius kepada Liputan6.com pada Rabu, 24 April 2019.

Warung jamu ini berada kawasan Salemba Tengah, Jakarta Pusat. Sebuah foto hitam putih yang terdapat dalam brosur memperlihatkan dahulu warung jamu ini masih berbentuk gubuk.

"Antara warung jamu sama masjid itu ada pasar rame. Namanya pasar mentjos, makudnya menceng atau serong. Tahun 70-an hilang, jadi taman sama jalan. Nah, namanya dipakai. Wartel mentjos, soto mentjos. Milik bersama. Tahun 70-an lebih dikenal mentjos-nya," kenang Horatius.

Let's block ads! (Why?)



from Berita Gaya Hidup Terkini - Tren Fashion, Info Shopping, Menu Kuliner kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2IIODvj

No comments:

Post a Comment