Liputan6.com, Jakarta - Google menghapus puluhan aplikasi milik developer asal Tiongkok, DO Global, dari Play Store karena dinilai melakukan penipuan melalui iklan.
DO Global merupakan salah satu developer yang cukup terkenal, dan sebelumnya memiliki sekitar 100 aplikasi di Google Play Store.
Dikutip dari Phone Arena, Kamis (2/5/2019), sebanyak 46 aplikasi milik DO Global telah dihapus dari Play Store. Aplikasi yang tersisa pun akan segera dihapus.
DO Global sebelumnya dimiliki sepenuhnya oleh anak usaha perusahaan internet Tiongkok, Baidu. Pada tahun lalu, unit bisnis tersebut dilepas, tapi Baidu tetap memiliki 34 persen sahamnya.
Aplikasi-aplikasi bermasalah tersebut dihapus setelah BuzzFeed merilis hasil investigasi.
BuzzFeed melaporkan sedikitnya enam aplikasi dari DO Global akan meng-klik iklan, meski aplikasi tersebut tidak digunakan.
Perusahaan keamanan online Checkpoint, yang bekerja sama dengan BuzzFeed, menemukan aplikasi-aplikasi tersebut berisi malware bernama PreAMo.
Aplikasi-aplikasi tersebut meng-klik banner iklan yang dimiliki oleh jaringan iklan mobile Presage, Admob, dan Mopub.
Checkpoint mengklaim malware dipasang pada enam aplikasi DO Global sebanyak 90 juta kali.
Beberapa aplikasi tersebut berhubungan dengan sejumlah developer seperti Pic Tools Group dan Photo Artist Studio, yang kepemilikan sebenarnya disembunyikan oleh DO Global. Hal ini melanggar peraturan Play Store yang lain.
Dalam sebuah pernyataan, Google mengatakan akan selalu menginvestigasi perilaku jahat di berbagai aplikasi.
Ketika pelanggaran ditemukan, perusahaan akan mencegah pengembang memonetisasi aplikasi melalui AdMob, dan atau menghapus aplikasi dari Play Store.
from Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2XZpDTW
No comments:
Post a Comment