Astronom Leicester University William Dunn mengungkap, fenomena alam menakjubkan ini ternyata tidak berlangsung secara terus menerus.
Ia kadang muncul, tetapi juga sering menghilang dalam waktu yang tak bisa diperkirakan.
"Ada sebuah gesekan konstan yang terjadi antara angin matahari dan magnetosfer yang terjadi di Jupiter," kata William Dunn, salah satu astronom yang mengamati cahaya tersebut.
"Kami tak yakin cahaya tersebut berasal dari badai yang terjadi pada kedua kutub. Akan tetapi, kami ingin memahami interaksi tersebut dan efek apa yang akan berdampak pada planet itu," lanjut pria yang juga tengah mengemban studi di laboratorium UCL Mullard Space Science ini.
"Dengan mempelajari bagaimana cahaya tersebut muncul, kami tentu bisa mengeksplor lebih banyak daerah yang dikontrol oleh medan magnetik Jupiter dan tentunya dipengaruhi oleh cahaya Matahari," Dunn menambahkan.
Ia menjelaskan, dengan mempelajari pola tersebut, para astronom bisa mengerti pentingnya menelaah objek magnetik yang terjadi di galaksi, mulai dari planet, exoplanet hingga bintang-bintang.
Pada Maret 2016, sebuah badai geomagnetik menyebabkan orang-orang yang tinggal di wilayah utara Bumi dapat melihat Aurora Borealis. Cahaya aurora ini juga diyakini terjadi akibat interaksi angin matahari dengan medan magnet dan atmosfer Bumi.
Lalu, apakah cahaya aurora yang muncul di Jupiter terjadi seperti yang ada di Bumi? Kepastian itu sampai sekarang masih dicari.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
No comments:
Post a Comment