Pages

Monday, October 1, 2018

Coffee Cupping, Cara Mengenali Karakter Dasar Kopi

Liputan6.com, Jakarta Coffee cupping atau Coffee tasting umumnya berlangsung di dua tempat yakni mulut dan hidung. Di hidung, kita bisa mencium aroma kopi, dan di mulut kita bisa merasai segala karakter dasar yang ada pada kopi seperti seperti acidity (karakter asam), sweetness (karakter manis), bitterness (karakter pahit), saltiness (karakter asin—jika ada), dan savories atau rasa intinya.

Proses standar dari coffee cupping dimulai dengan mengendusnya dalam, lalu menyeruputnya dengan kuat sehingga kopi yang disesap itu bisa “tersemprot” ke seluruh langit-langit mulut. "Ini maksudnya agar partikel-partikel kopi terurai dan kita bisa mendeteksi seluruh rasa kopi,"ujar Pakar Kopi sekaligus Roaster dan Barista Senior dari Javabika, Fitra di Kedai Fakultas Kopi, Jakarta, Senin (1/10).

Dalam proses coffee cupping, para coffee cuppers umumnya mesti menuliskan catatan yang mereka dapatkan di sebuah kertas tabel atau score sheet. Masing-masing proses membutuhkan kertas tabel yang berbeda-beda. Berikut karakteristik yang umumnya dinilai dari sebuah kopi:

Sweetness

Seberapa banyak kandungan rasa manis yang dimiliki kopi? Ini adalah sifat yang paling diinginkan dari kopi. Umumnya, makin banyak sweetness akan semakin baik.

Acidity

Seberapa asam kopi itu? Dan seberapa menyenangkan keasamannya? Jika terlalu asam (dan tidak terasa menyenangkan) kopi akan dikategorikan sebagai ‘sour’ atau asam sekali. Namun jika asam yang dikandung enak, maka membuat kopi lebih crispy atau juiciness.

Mouthfeel

Apakah kopi itu memiliki rasa yang ringan, lembut, sensasi penuh di mulut yang mirip seperti teh atau ia lebih terasa kaya, creamy dan heavy?

Flavor

Bisa jadi ini sekadar mengecap, merasa macam-macam rasa kopi dan aroma dari satu jenis kopi tertentu. Namun ini juga merasakan seberapa menyenangkan rasa kopi itu? Masing-masing kopi yang dicoba memang berbeda, tapi bagaimana menuangkan rasa-rasa yang berbeda itu dalam istilah yang sederhana dan mudah dipahami konsumen.

Let's block ads! (Why?)



from Berita Gaya Hidup Terkini - Tren Fashion, Info Shopping, Menu Kuliner kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2zKO3Hz

No comments:

Post a Comment