Liputan6.com, Jayapura Kuskus menjadi fenomena lain Festival Crossborder Skouw 2019. Marsupialia nokturnal ini adalah daya tarik terbaik Skouw. Statusnya juga satwa langka dilindungi. Dan, keunikan dari Kuskus bisa dieksplorasi melalui stage Festival Crossborder Skouw 2019.
Festival Crossborder Skouw 2019 terus membagikan inspirasinya. Beragam warna terbaik bumi Papua disajikan sajikan masif. Kemasannya disandingkan bersama rasa kontemporer. Digelar 9-11 Mei 2019, festival ini menampilkan Ras Muhammad, Dave Solution, hingga Vanimo Natives Band asal Papua New Guinea (PNG). Lokasinya berada di PLBN Skouw, Jayapura, Papua.
“Bumi Papua ini sangat kaya. Alam dan budayanya sangat eksotis. Untuk alam, sebaran jenisnya sangat banyak. Flora dan satwanya sangat unik dan khas. Salah satu satwa yang menarik perhatian itu Kuskus. Sembari menikmati Festival Crossborder Skouw, pengunjung bisa mengekplorasinya,” ungkap Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, Sabtu (30/3).
Kuskus sangat khas karena ukurannya dan bentuknya. Satwa ini berukuran hanya 15 Cm hingga 60 Cm saja. Bentuknya unik karena memiliki bulu tebal dengan gradasi warna coklat, hitam, dan putih. Ekornya panjang dan kuat (prehensile). Ekor ini berfungsi alat pegangan saat berpindah tempat. Hampir seluruh waktunya dihabiskan di atas pohon. Termasuk omnivora, makanannya terdiri daun, buah, dan serangga.
Secara keseluruhan, Kuskus memiliki 6 genus. Sebut saja, Ailurops, Phalanger, Spilocuscus, Strigocuscus, Wyulda, dan Trichosurus. Dari 6 genus tersebut, empat diantaranya berada di Indonesia. Genus Kuskus ini adalah Ailurops, Phalanger, Spilocuscus, dan Strigocuscus. Dari genus tersebut, Spilocuscus (Kuskus bertotol) dan Phalanger (Kuskus tidak bertotol).
“Kuskus ini sangat unik. Keberadaannya banyak mencari. Satwa ini langka sehingga sangat dilindungi. Melalui panggung Festival Crossborder Skouw 2019, kami harap pengunjung juga peduli terhadap satwa ini juga lainnya yang dilindungi. Ini adalah kekayaan alam Papua yang luar biasa,” kata Ricky.
Kuskus termasuk satwa dilindungi di Indonesia. Aspek legalnya mengacu Peraturan Perburuan Binatang Liar (PPBL) No. 226 /1931 hingga UU No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Ada juga UU No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Kini keunikan dari Kuskus ini bisa dilihat langsung di Skouw.
“Kuskus ini bisa dijumpai di Skouw. Untuk itu, siapkan kamera untuk mengamankan moment bersama Kuskus. Kamera handphone juga bisa digunakan. Silahkan mengambil gambar Kuskus sepuasnya, tapi tetap biarkan hidup bebas di alam agar tidak punah. Bila gambar Kuskus terbaik sudah didapat, bisa juga dishare melalui media sosial masing-masing,” ujar Ricky lagi.
Berada di Skouw, Kuskus bisa dijumpai di wilayah Arso. Kuskus ini biasa hidup di areal hutan primer. Habitatnya rimbun. Keunikan dari Kuskus ini adalah cara tidurnya. Tidur di siang hari, Kuskus kadang mengambil posisi membungkuk. Beberapa juga tidur sambil memeluk cabang pohon. Meteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan, Festival Crossborder Skouw 2019 paket wisata terbaik.
“Festival Crossborder Skouw 2019 ini luar biasa. Ada banyak experience yang akan didapatkan oleh para wisatawan. Silahkan datang ke Skouw yang nikmati semua keajaiban yang ada di sana. Wisatawan akan mendapatkan paket wisata terbaik dari Skouw. Selain atraksinya, Skouw juga memiliki aksesibilitas dan amenitas yang sangat bagus,” tutup Menpar.
(*)
Let's block ads! (Why?)
from Berita Gaya Hidup Terkini - Tren Fashion, Info Shopping, Menu Kuliner kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Uc7CnZ